Rekomendasi Tools AI Untuk Membuat Infografik

Kalau dulu bikin infografik itu butuh skill editing dan memakan waktu, sekarang berkat kehadiran berbagai tools AI, kita bisa membuat infografik dengan mudah.

Dengan tools ini, kamu bisa produksi konten visual infrografik yang keren dalam hitungan menit. Tapi tidak semua tools bagus ya, makanya disini Serabitekno.com mau share tools yang populer di 2025, fokusnya punya fitur AI buat bantu tata letak, isi teks, atau visualisasi data, serta model gratis/freemium biar kamu bisa coba dulu.

Gak perlu panjang-panjang, berikut 5 rekomendasi yang menurut saya paling worth it untuk berbagai kebutuhan, dari konten sosial media sampai laporan data interaktif.

1. Canva AI

Canva AI bisa membuat infografik menarik

Canva adalah tools serbaguna bagi para desainer. Salah satu fiturnya yaitu membuat infografik. Canva memiliki fitur AI Magic Write (menulis/rangkum teks otomatis) dan Magic Design (ubah prompt jadi desain).

Kelebihan:

  • Tinggal drag-drop, interface-nya intuitif banget untuk pemula.
  • Bisa kolaborasi tim secara live, bagus buat project grup.
  • Punya Brand Hub buat simpan palette warna/logo brand-mu.

Kekurangan:

  • Hasil AI bakal kena watermark kalau pakai versi gratis.
  • Fitur keren seperti terjemahan otomatis dikunci di paket Pro.

Canva AI ini cocok buat kamu yang sering bikin konten media sosial atau laporan presentasi. Tinggal ketik ide, Canva yang sulap jadi infografik siap pakai.

2. Venngage

Venngage - AI terbaik untuk membuat infografik

Kalau kamu alergi sama data mentah berbentuk Excel, Venngage ini seperti asisten pribadi yang jago desain. Cukup upload file CSV atau kasih prompt seperti ‘buatkan comparison harga 5 provider wifi’, maka DesignAI-nya langsung olah data jadi diagram warna-warni. Yang keren, AI Infographic Generator-nya otomatis atur layout biar tidak berantakan.

Kelebihan:

  • Desainnya otomatis rapi, tidak perlu mikirin layout.
  • Fitur pengecek kontras warna buat yang peduli aksesibilitas.
  • Punya 40.000+ ikon dan ilustrasi siap pakai.

Kekurangan:

  • Gak punya aplikasi Android, harus lewat web.
  • Hampir semua fitur wajib online.

Jika kamu adalah tim marketing atau edukator yang butuh infografik berbasis data cepat, maka Venngage cukup rekomen. Upload CSV, lalu biarkan AI-nya yang kerja.

3. Piktochart

Piktochart

Inilah toolsnya para data analyst! Begitu kamu connect Google Sheets, AI generator-nya langsung hidup: auto-update grafik tiap ada perubahan data. Uniknya, AI Outline-nya bertindak seperti editor cerdas, mengatur alur infografik dari pendahuluan sampai kesimpulan biar nggak loncat-loncat.

Kelebihan:

  • Integrasi real-time sama Google Sheets—data update, infografik otomatis berubah.
  • Ada fitur “Inspire Me” untuk memberi ide desain kalau mentok.

Kekurangan:

  • Fitur kunci seperti brand kit cuma ada di versi berbayar.
  • Template-nya hanya ada 200+ (lebih sedikit vs Canva).

Piktochart ini salah satu tools AI terbaik untuk membuat infografik, dan saya rekomendasikan buat kamu yang sering olah data riset atau laporan tahunan, karena sangat mudah menghasilkan infografik dari spreadsheet berantakan.

4. Adobe Express

Adobe Express

Fitur Generate Template nya Adobe Express ini cukup sakti: ketik ‘infografik data sales bulanan’, langsung muncul 3 versi desain aesthetic siap pakai.

Sistem AI-nya pintar analisa kontenmu: kalau kamu taruh banyak angka, dia otomatis kasih rekomendasi bar chart atau pie chart. Buat saya yang bukan desainer, fitur ‘AI-powered layout suggestions’ ini seperti punya mentor grafis gratisan.

Kelebihan:

  • Template-nya aesthetic banget, ads 10.000+ pilihan!
  • Kalau pakai Adobe Creative Cloud, aset bisa dipakai cross-platform.

Kekurangan:

  • Wajib punya akun Adobe buat akses fitur lengkap.
  • Editornya kurang fleksibel buat yang suka kustomisasi ekstrem.

Tools ini sangat direkomendasikan jika kamu sudah terlanjur nyemplung ke ekosistem Adobe.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tools AI Untuk Membuat Website di 2025

5. Visme

Visme

Di sini AI-nya tidak hanya bikin desain statis, tapi bisa bikin grafik bergerak. AI Designer-nya mengubah data market research jadi animasi bar chart yang naik turun sendiri, sedangkan AI text writer-nya bisa membantu menyusun narasi kompleks jadi kalimat infografik yang snackable.

Buat konten sosial media, fitur ‘convert text to motion graphic’-nya itu cukup membantu.

Kelebihan:

  • Bikin grafik animasi atau embed video pendek.
  • Fleksibel banget buat kustomisasi detail.

Kekurangan:

  • AI-nya belum full otomatis buat infografik kompleks.
  • Paket Pro-nya mahal ($24.75/bulan).

Visme ini cocok buat content creator yang mau infografik-nya hidup dengan animasi atau interaksi.

Kesimpulan

Dari 5 rekomendasi AI untuk membuat infografik di atas, semuanya punya keunikan sendiri. Mau yang mobile-friendly seperti Canva/Adobe Express, spesialis data seperti Venngage/Piktochart, atau interaktif seperti Visme, tinggal sesuaikan sama kebutuhan.

Menurut saya, tools AI ini sudah mengubah industri desain infografik. Kamu tidak perlu jago Photoshop atau Illustrator. Cukup kasih perintah dan biarkan AI bekerja.