Qwen 3, model AI terbaru Alibaba Cloud yang dirilis April 2025 yang lalu ini digadang-gadang jadi penerus seri Qwen sebelumnya dengan segudang peningkatan.
Dari kemampuan penalaran logis yang tajam sampai coding yang lebih efisien, AI ini siap bersaing dengan model top seperti Gemini atau Grok-3.
Sebagus apa? Mari kita bedah bareng-bareng.
Apa Itu Qwen 3?

Qwen 3 adalah seri terbaru model bahasa besar (LLM) dari tim Qwen di bawah Alibaba Cloud. Model ini dirancang untuk berfokus pada kemampuan penalaran, efisiensi komputasi, dan dukungan multibahasa.
Bedanya sama pendahulunya? Qwen 3 punya arsitektur lebih fleksibel, mulai dari model kecil 0.6 miliar parameter sampai raksasa 235 miliar parameter! Nggak cuma itu, dia juga open-source di bawah lisensi Apache 2.0, jadi kalian bebas modifikasi atau pakai buat proyek komersil.
Buat yang penasaran, AI ini ngikutin jejak Qwen2.5 dan QwQ, tapi dengan optimasi di bagian reasoning dan coding. Kabarnya, model andalannya (Qwen3-235B-A22B) bisa saingin DeepSeek-R1 atau Gemini-2.5-Pro dalam tes matematika dan pemrograman. Mantep banget kan?
Fitur-Fitur Keren yang Bikin Qwen 3 Nggak Boleh Dilewatkan
Sebelum kita bahas performa, saya kasih bocoran dulu fitur unggulan biar kalian nggak penasaran:
1. Ukuran Model Bervariasi, Sesuai Kebutuhan
Qwen 3 tersedia dalam 8 varian, mulai dari 0.6B (kecil) sampai 235B (raksasa). Yang menarik, ada dua tipe arsitektur:
- Dense Model: Model standar dengan parameter aktif penuh. Cocok buat tugas umum.
- Mixture-of-Experts (MoE): Model yang cuma mengaktifkan sebagian parameter saat digunakan. Contohnya, Qwen3-235B-A22B punya total 235B parameter, tapi cuma 22B yang aktif saat inferensi. Hasilnya? Efisiensi meningkat, biaya komputasi turun!
Buat yang suka custom, panjang konteksnya bisa sampai 128 ribu token. Artinya, Qwen 3 bisa ngolah dokumen super panjang tanpa perlu ngulang-ngulang. Cocok buat analisis laporan atau skripsi 200 halaman.
2. Dua Mode Berpikir: “Serius” vs “Santai”
Ini nih yang bikin saya kepo! Qwen 3 punya dua mode:
- Thinking Mode: Mode serius buat tugas berat kayak matematika, coding, atau analisis data. Di mode ini, model bakal mikirin langkah-langkah solusi secara detail.
- Non-Thinking Mode: Mode santai buat ngobrol sehari-hari atau jawab pertanyaan simpel. Cepat dan ringan!
Cara ganti mode? Bisa pake perintah /think
atau /no_think
, atau lewat parameter enable_thinking=True/False
. Jadi, kalian bisa kontrol sendiri mau pake mode mana sesuai kebutuhan. Kerennya, fitur ini bikin biaya inferensi lebih hemat.

3. Jago Coding & Multibahasa
Buat kalian yang sering berkutat dengan pemrograman, Qwen 3 diklaim lebih jago dari model sebelumnya. Dari generate kode Python sampe debug error, dia bisa handle dengan baik. Apalagi didukung framework Qwen-Agent yang memungkinkan integrasi dengan tools eksternal.
Bahasa? Jangan ditanya! AI ini sudah support 119 bahasa, mulai dari Inggris, Mandarin, Arab, sampai bahasa daerah kayak Jawa atau Sunda. Cocok banget buat aplikasi global atau proyek lokal yang butuh dukungan bahasa niche.
Baca Juga: Gemini 2.5 – Model AI Google Terbaru, Coding Makin Pintar
4. Lisensi Apache 2.0: Bebas Digunakan & Dimodifikasi
Ini poin penting buat developer. Berbeda dengan model tertutup kayak GPT-4, Qwen 3 dirilis di bawah lisensi Apache 2.0. Artinya, kalian bisa:
- Pakai secara gratis untuk komersil
- Modifikasi sesuai kebutuhan
- Distribusikan ulang tanpa ribet
Syaratnya cuma satu: cantumin atribusi ke Alibaba Cloud. Gampang kan?
Performanya Beneran Bisa Saingi Model Top?
Nah, ini bagian yang paling ditunggu! Seberapa wow sih performa Qwen 3? Dari data di blog resminya, model flagship Qwen3-235B-A22B sukses mendominasi berbagai benchmark coding dan matematika.
Misalnya, di ArenaHard, model ini meraih skor 95.6, jauh mengungguli banyak model pesaing seperti OpenAI-o1 (92.1) dan Deepseek-R1 (93.2). Bahkan di benchmark pemrograman real-world seperti LiveCodeBench, Qwen3-235B-A22B mencapai skor 70.7, menyalip OpenAI-o1 (63.9) dan nyaris menyamai Gemini 2.5-Pro (70.4).
Di CodeForces, Qwen3 juga mencetak rating 2056, yang menunjukkan kemampuannya menyelesaikan soal-soal algoritma tingkat tinggi setara kompetisi.
Berikut hasil lengkap benchmark nya:


Tapi jangan lupa: AI ini masih punya keterbatasan. Saat ini, dia cuma support input/output teks. Kemampuan multimodal kayak visi atau audio kayaknya masih harus nunggu update berikutnya. Jadi, buat yang pengen generate gambar dari teks, mungkin lebih baik pake model lain dulu.
Qwen 3 vs Kompetitor: Siapa yang Lebih Unggul?
Biar adil, saya bandingin Qwen 3 dengan beberapa model populer:
Aspek | Qwen 3-235B | Gemini-2.5-Pro | Grok-3 |
---|---|---|---|
Parameter | 235B (MoE) | Dense (closed) | Dense (closed) |
Bahasa | 119+ | 40+ | 10+ |
Lisensi | Apache 2.0 (open) | Tertutup | Tertutup |
Kemampuan Coding | 70.7% (LiveCodeBench) | 70.4% (LiveCodeBench) | 70.6% (LiveCodeBench) |
Multimodal | Teks saja | Teks, gambar, audio | Teks |
Dari tabel di atas, Qwen 3 unggul di fleksibilitas lisensi dan dukungan bahasa. Tapi, kalau butuh fitur multimodal, Gemini masih jadi pilihan. Soal performa coding, Qwen 3 memang juara!
Coba Qwen 3: Gimana Caranya?

Buat yang penasaran pengen cobain, Qwen 3 bisa diakses melalui beberapa platform:
- Demo Online: Coba versi gratis di Qwen Chat atau Hugging Face Demo.
- Download Model: Akses model lengkap di Hugging Face atau ModelScope.
- Pakai API: Deploy via Alibaba Cloud Model Studio atau framework kayak vLLM/SGLang.
Buat pengguna Mac atau iPhone, model kecil kayak Qwen3-1.7B bisa jalan lancar. Bahkan Qwen3-32B bisa dijalankan di Mac dengan RAM 64GB. Gampang banget!
Kelebihan & Kekurangan Qwen 3
Setelah ngetes dan baca-baca, ini review jujur dari saya:
Kelebihan:
- Open-source dengan lisensi ramah komersil.
- Mode berpikir hibrida yang fleksibel (thinking vs non-thinking).
- Efisiensi tinggi berkat arsitektur MoE.
- Dukungan bahasa super lengkap (119 bahasa!).
Kekurangan:
- Belum support multimodal (visi/audio).
- Contoh generasi kode atau SVG kadang masih ngaco (misal: gambar pelikan naik sepeda yang bentuknya aneh).
- Dokumentasi teknisnya agak ribet buat pemula.
Kesimpulan
Qwen 3 layak jadi pilihan utama buat kalian yang butuh model bahasa besar dengan kemampuan penalaran dan coding tinggi, plus dukungan bahasa lokal.
Apalagi buat pengembang yang ingin integrasi open-source tanpa bayar lisensi. Tapi, kalian yang butuh fitur gambar/audio mungkin perlu nunggu versi berikutnya.
Secara pribadi, saya cukup impressed sama kemampuannya. Dari segi harga (gratis!) dan performa, Qwen 3 berhasil bikin saingannya ngeri-ngeri sedap.
Artikel ini ditulis berdasarkan informasi resmi hingga Mei 2025. Untuk update terbaru, kunjungi blog Qwen.