Kalau ada smartphone seharga 3 jutaan kecil yang bisa bikin saya speechless karena spesifikasi nya, mungkin Infinix Note 50 Pro adalah jawabannya.
Bagaimana tidak? Dari desain mewah ala flagship, layar AMOLED 144Hz, kamera 50MP dengan OIS, hingga fitur AI yang super lengkap—semua ada di sini. Tapi, apakah keindahan di atas kertas ini sebanding dengan performa aslinya?
Mari kita telusuri bersama!
Paket Penjualan: Bonusnya Bikin Senyum Lebar!
Sebelum masuk ke inti review, saya harus bilang: unboxing Infinix Note 50 Pro ini bikin hati adem. Selain unit smartphone, kalian akan dapat:
- Charger 90W yang bisa ngecas baterai 5200 mAh dari 0-50% dalam 15 menit!
- Wireless Charger 20W MagSafe gratis! Cocok buat yang suka praktis.
- Casing MagSafe premium—bisa tempelin aksesoris kayak power bank atau grip tanpa ribet.
- Tempered Glass siap pasang.
- Kartu perdana + Carl Care S-VIP Card untuk layanan prioritas.
Infinix benar-benar paham kebutuhan pengguna. Jarang lho smartphone segini murah bonusnya nggak setengah-setengah.
Desain: Kelas Flagship, Harga Ngepas di Kantong
Saya nggak bohong kalau bilang desain Infinix Note 50 Pro ini bikin iri smartphone Rp 5 jutaan. Frame metal + kaca belakang yang glossy, ketebalan cuma 7,32mm, dan bobot 198 gram—terasa ringan tapi solid.
Sayangnya, finishing di bagian tepi kaca agak kasar jika diraba. Tapi tenang, casing MagSafe-nya bakal nutupin itu.
Pilihan warnanya juga keren:
- Titanium Grey – elegan dan low-profile.
- Enchanted Purple – gradien ungu yang instagramable.
- Shadow Black – klasik dan maskulin.
- Racing Edition kolaborasi dengan BMW Design Works – motif garis merah yang sporty!
Yang paling saya apresiasi: sertifikasi IP64. Jadi, smartphone ini tahan debu dan cipratan air. Tapi ingat, jangan coba-coba bawa berenang, ya!
Layar AMOLED 144Hz: Licinnya Bikin Ketagihan
Layar 6,78″ AMOLED dengan refresh rate 144Hz dan brightness hingga 960 nits ini benar-benar game-changer di kelas harganya. Warna tajam, hitam pekat, dan responsif banget buat gaming atau scroll media sosial.
Sayangnya setelah saya tes, refresh rate-nya lebih sering mentok di 120Hz. Entah kenapa, mungkin optimisasi software-nya belum sempurna.
Yang sedikit mengganggu: Always On Display (AOD) cuma bisa nyala 10 detik. Jadi, kalau mau liat notifikasi, harus tap layar dulu. Tapi, fingerprint scanner under-display-nya akurat dan cepat, kok.
Oh ya, bezel layarnya tipis dan simetris! Kesan premiumnya langsung nendang pas pertama kali dibuka.
Kamera: Akhirnya, Ultra Wide Masuk Seri NOTE!
Infinix Note 50 Pro akhirnya punya kamera ultra wide 8MP! Selama ini seri NOTE selalu pakai kamera makro yang hasilnya… hmm, skip. Sekarang, ultra wide-nya bisa sekaligus jadi kamera makro dengan autofokus. Hasilnya? Detailnya cukup oke untuk harga segini.
Kamera utamanya 50MP dengan OIS—foto low-light lebih stabil dan minim noise. Contohnya, motret jalanan malem pakai mode malam, hasilnya tajam dan warna nggak overprocessed. Untuk selfie, 32MP-nya juga memuaskan, meski fokusnya fixed.
Fitur kameranya lengkap:
- AI Eraser: Hapus orang yang photobomb dengan hasil natural.
- AI Extender: Zoom out foto dan biarkan AI isi bagian kosongnya. Hasilnya? Nggak kentara kalau itu rekayasa!
- Slow-mo 720p 120fps: Buat konten TikTok atau Reels, cukup lah.
Sayangnya, rekaman video ultra wide mentok di 1080p 30fps. Tapi untuk harganya, saya sih nggak protes.
Performa: Helio G100 Masih Bisa Diandalkan?
SoC MediaTek Helio G99? Bukan. Tapi G100 ini masih bisa ngangkat game-game seperti PUBG di setting rata kanan. Dengan RAM 8GB + storage 256GB, multitasking lancar dan penyimpanan aman buat koleksi drama Korea kalian.
Sistem pendingin Stainless Steel VC-nya bekerja baik. Setelah 1 jam main eFootball Mobile setting rata kanan, suhu bodi tetap adem. Tidak sampai overheat seperti beberapa kompetitor sekelas.
Untuk software, Infinix pakai XOS 15 berbasis Android 15. Antarmukanya lebih rapi, dan bloatware-nya bisa di-uninstall sekaligus lewat menu storage—fitur yang saya salutkan!
Soal iklan? Hampir nggak ada, kecuali notifikasi dari aplikasi bawaan yang bisa dimatikan.
Fitur AI di Infinix Note 50 Pro
Infinix Note 50 Pro ini kayak punya asisten pribadi:
- AI Call Translator: Telepon sama bule? AI langsung terjemahkan percakapan secara real-time!
- Social Assistant: Bisa dipakai di WhatsApp atau Google Meet.
- Recording Summary: Ringkasan rekaman jadi text dalam hitungan detik.
- Circle to Search: Lingkari gambar atau teks di layar, langsung cari info di Google.
Bahkan, ada AI Wallpaper Generator yang bikin wallpaper unik sesuai mood kalian. Buat harga Rp 3 jutaan, fitur AI segini banyak itu nggak masuk akal!
Baterai Infinix Note 50 Pro
Baterai 5200 mAh-nya tahan seharian buat WFH + streaming + gaming. Tapi yang bikin saya deg-degan adalah charging 90W-nya. Dari 0% ke 50% cuma 15 menit! Nggak perlu takut kehabisan baterai saat buru-buru.
Yang nggak kalah keren: wireless charging 30W (meski charger gratisnya cuma 20W) dan bypass charging—cas baterai langsung ke sistem, bukan ke baterai, biar nggak panas saat main game sambil cas.
Baca Juga: Review POCO X7 Pro: Raja HP Mid-Range, 4 Jutaan Segahar Ini?
Kesimpulan
Infinix Note 50 Pro ini seperti tamparan buat kompetitor. Dengan harga Rp 3 juta kecil – 2,9 jutaan (bahkan lebih murah saat flash sale), kalian dapetin:
- Desain premium ala Rp 5 jutaan.
- Layar AMOLED 144Hz yang memanjakan mata.
- Kamera serbaguna dengan OIS dan ultra wide.
- Fitur AI yang biasanya cuma ada di flagship.
- Charging super cepat + baterai tahan lama.
Kekurangannya? Hanya refresh rate yang jarang nyentuh 144Hz dan finishing tepi kaca yang kurang halus. Tapi, untuk segini harga, saya rela tutup mata.
Jadi, buat kalian yang mau upgrade smartphone tanpa bikin dompet jebol, Infinix Note 50 Pro layak jadi pilihan utama. Keren nggak harus mahal.
