Serabi Tekno

Serba-serbi Teknologi

Apa Itu DNS? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Fungsinya

Pengertian DNS

Kalau kalian pernah bertanya-tanya, “Gimana sih cara internet bisa langsung mengarahkan kita ke website yang kita ketik?” Nah, jawabannya ada di balik sebuah sistem bernama DNS atau Domain Name System.

Saya sendiri dulu sering bingung, kok bisa ya kita ngetik “serabitekno.com” langsung muncul website-nya, tanpa perlu menghafal deretan angka IP? Ternyata, semua berkat DNS!

Di artikel ini, saya bakal bahas tuntas apa itu DNS, cara kerjanya, dan fungsinya.

Pengertian DNS: “Buku Telepon” untuk Internet

Apa itu DNS? Domain Name System adalah

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang mengubah nama domain (seperti google.com atau instagram.com) menjadi alamat IP numerik (contoh: 172.217.0.142).

Bayangkan DNS sebagai buku telepon versi digital. Daripada menghafal nomor telepon panjang, kita cukup cari nama kontaknya.

Begitu juga dengan internet: DNS memudahkan kita mengakses website tanpa perlu mengingat deretan angka IP yang rumit.

Tanpa DNS, kita harus mengetik alamat IP manual setiap kali mau buka website. Coba bayangkan, setiap hari harus masukin angka seperti 192.168.1.1 hanya untuk buka medsos?

Ribet kan? Makanya DNS jadi salah satu fondasi penting internet yang sering kita nikmati sehari-hari.

Cara Kerja DNS: Dari Ketikan URL sampai Website Muncul

Cara Kerja DNS

Proses DNS terjadi dalam hitungan detik, tapi di baliknya ada beberapa tahap yang menarik. Saya jelasin secara simpel ya:

1. Permintaan dari Browser

Kalian ketik https://example.com di browser. Kemudian browser cek cache lokal (riwayat DNS di perangkat) terlebih dahulu. Jika ada, langsung buka website.

2. Local/Company DNS

Jika cache browser kosong, permintaan diteruskan ke DNS lokal (router atau jaringan perusahaan). Jika tidak ditemukan, lanjut ke ISP DNS.

3. ISP DNS Resolver

DNS Resolver (misal: Google DNS/Cloudflare) mencari alamat IP. Jika belum tahu, ia bertanya ke Root DNS.

4. Root DNS

Root DNS tidak menyimpan IP, tapi mengarahkan Resolver ke TLD Server yang mengelola ekstensi domain (contoh: .com).

5. TLD Server

TLD Server memberi tahu Resolver: “Data example.com ada di Authoritative Server (milik penyedia hosting).

6. Authoritative Server

Resolver menghubungi Authoritative Server dan akhirnya mendapat alamat IP example.com.

7. Website Dibuka

Browser menerima IP dan membuka website. Alamat IP disimpan di cache untuk akses lebih cepat next time.

Fungsi DNS: Bukan Cuma Penerjemah Biasa

Fungsi DNS

Selain menerjemahkan nama domain ke IP, DNS punya beberapa fungsi keren lain. Berikut yang utama:

1. Mempermudah Akses Internet

Fungsi utamanya jelas: menggantikan alamat IP yang rumit dengan nama domain yang mudah diingat. Bayangkan harus menghafal IP untuk semua website favorit kalian!

2. Mempercepat Proses Pencarian

DNS caching menyimpan data sementara di perangkat atau ISP. Jadi, kalau kalian sering buka website yang sama, prosesnya lebih cepat karena nggak perlu “tanya” server berulang kali.

3. Load Balancing

DNS bisa mengarahkan traffic ke server yang berbeda. Misalnya, saat website ramai pengunjung, DNS membagi beban ke beberapa server agar nggak down.

4. Mengatur Email Server

DNS juga menentukan ke mana email harus dikirim. Misalnya, saat kalian kirim email ke @gmail.com, DNS membantu menemukan server Google yang tepat.

5. Keamanan Tambahan

Beberapa layanan DNS seperti DNS-over-HTTPS (DoH) mengenkripsi permintaan DNS, sehingga aktivitas kalian lebih aman dari penyadap.

Baca Juga: Perbedaan Router, Switch & Hub: Ini Kelebihan dan Kekurangannya

FAQ Seputar DNS

1. Apa kepanjangan DNS?

DNS adalah Domain Name System.

2. Kenapa DNS penting?

Tanpa DNS, kita harus menghafal alamat IP untuk setiap website. Internet jadi kurang user-friendly!

3. Apa itu DNS resolver?

Layanan (biasanya dari ISP atau pihak ketiga) yang bertugas mencari alamat IP sesuai permintaan pengguna.

4. Apa beda DNS dan VPN?

DNS hanya menerjemahkan nama domain ke IP, sed VPN mengenkripsi seluruh koneksi internet dan menyembunyikan lokasi kalian.

5. Bisa ganti DNS sendiri?

Bisa! Misalnya pakai Google DNS (8.8.8.8) atau Cloudflare (1.1.1.1) untuk kecepatan/keamanan lebih baik.

6. DNS bisa menyebabkan internet lemot?

Jika DNS server yang dipilih lambat atau error, ya. Solusinya: ganti ke DNS yang lebih cepat.

7. Apa itu DNS cache poisoning?

Serangan yang memanipulasi data DNS di cache untuk mengarahkan ke website palsu.

Kesimpulan

Jadi, DNS adalah “penerjemah” yang membuat internet lebih mudah diakses. Dari cara kerja hingga fungsinya, sistem ini memang nggak terlihat, tapi vital banget. Kalau kalian masih penasaran atau punya pertanyaan lain, tinggalin komentar di bawah.