Kamu yang baru aja daftar Shopee Affiliate, mungkin lagi bingung: “Duh, mau promosiin apa ya di Shopee? Banyak banget barangnya!” Tenang, kamu nggak sendirian. Memilih niche Shopee Affiliate itu kayak nyari rumah buat bisnis online-mu.
Kalau asal pilih, bisa-bisa kamu “ngontrak” di tempat yang salah, sepi pembeli, dan komisi cuma numpang lewat doang. Nah, saya bakal ajakin kamu ngulik bareng cara menentukan niche yang pas buat pemula, biar makin gampang cari komisinya.
Kenapa Menentukan Niche Itu Penting?

Bayangin kamu jualan es. Kalau kamu jualan es di tengah kutub, siapa yang mau beli? Atau jualan jas hujan pas musim kemarau panjang? Sama aja kaya promosi barang random di Shopee Affiliate. Menentukan niche Shopee Affiliate itu penting banget karena:
- Fokusmu Jelas: Kamu nggak kebingungan mau promosiin apa. Otomatis kontenmu (review, tips, rekomendasi) jadi lebih tajam dan berbobot.
- Audience Lebih Gampang Ditemuin: Orang yang tertarik sama laptop pasti nyari konten review laptop. Kalau niche-mu jelas, mereka lebih gampang nemuin kamu.
- Jadi “Jagoan” di Bidang Itu: Semakin sering kamu bahas satu topik, kamu makin paham, makin kredibel, dan makin dipercaya audience. Jadinya, mereka lebih mungkin klik link affiliatemu!
- Komisi Lebih Berpotensi: Promosi barang dalam satu niche yang kamu kuasai biasanya lebih efektif ketimbang promosi barang random yang kamu sendiri nggak ngerti.
- Manajemen Lebih Gampang: Ngikutin tren, produk baru, dan kompetitor dalam satu niche jauh lebih simpel.
Gimana Cara Menemukan “Rumah Impian” Niche-mu di Shopee Affiliate?
Oke, sekarang kita masuk ke intinya: cara menentukan niche Shopee Affiliate yang cocok buat kamu pemula. Jangan asal nebak, yuk ikuti langkah-langkahnya:
1. Introspeksi Dulu: Kamu Suka Apa? Kamu Ngerti Apa?

– Passion & Hobi:
Apa yang bikin kamu semangat ngomonginnya berjam-jam? Bahas gadget? Masak? Aquascape? Naik gunung? Otomotif? Parenting? Kalo kamu suka banget sama suatu hal, membuat konten tentang itu bakal lebih mudah dan nggak bikin burnout.
– Pengetahuan & Keahlian:
Apa bidang yang kamu paling ngerti? Misalnya kamu jurusan IT, mungkin gadget atau software. Kamu ibu rumah tangga jago masak? Peralatan dapur atau bahan makanan bisa jadi pilihan. Atau kamu hobi nge-gym? Perlengkapan fitness nih!
– Apa yang Sering Kamu Beli di Shopee?
Biasanya, kita lebih semangat promosiin barang yang kita sendiri pakai dan suka. Coba cek history belanjamu!
– Target:
Bayangin, siapa sih yang mau kamu ajak ngobrol lewat kontenmu? Remaja? Ibu-ibu?? Pencinta tanaman hias? Cat lover? Menentukan target audience membantu kamu mempersempit niche.
Contoh:
Kamu seorang tech enthusiast yang selalu update dengan perkembangan laptop terbaru. Passion? Ngulik spek teknis dan benchmarking. Pengetahuan? Jago banget urusan processor, GPU, thermal design, sampai battery life.
Sering beli? Yep, minimal kamu selalu riset dan pernah ganti 3 laptop dalam 5 tahun terakhir. Target? Mahasiswa yang butuh laptop multitasking, content creator pengolah video, atau office worker yang butuh laptop satset. Nah, niche “Laptop & Gadget” atau lebih spesifik “Rekomendasi Laptop Budget” bisa jadi kandidat kuat.
2. Riset Pasar & Tren di Shopee!

Passion aja nggak cukup. Kamu perlu liat, apa niche pilihanmu itu punya pasar yang oke di Shopee? Caranya gimana?
- Eksplor Kategori Shopee: Buka aplikasi Shopee, telusuri kategori-kategori besar (Elektronik, Fashion, Ibu & Bayi, dll). Liat sub-kategorinya. Mana yang paling menarik buatmu dan terlihat banyak produknya?
- Cek “Paling Laku” & “Promo Spesial”: Di tiap kategori/sub-kategori, selalu ada bagian “Paling Laku” atau “Produk Spesial”. Ini indikator produk apa yang lagi banyak diminati.
- Pantau Banner & Event Shopee: Shopee sering banget ngadain event spesifik (misal: Mom’s Day Sale, Tech Week, Beauty Festival). Event-event ini ngasih tau kamu niche apa lagi yang sedang di-highlight dan berpotensi laku keras.
- Gunakan Fitur Pencarian: Coba cari kata kunci umum di niche yang kamu incar (misal: “PC AIO”, “mainan edukasi anak 2 tahun”, “router wifi”). Liat berapa banyak hasil yang muncul? Semakin banyak, biasanya pasar semakin besar (tapi kompetisi juga mungkin lebih ketat).
- Intip Kompetitor (Sekilas aja!): Cari creator Shopee Affiliate lain yang fokus di niche yang kamu minati. Jangan nyontek, tapi liat: barang apa yang sering mereka promosiin? Konten mereka seperti apa? Ini bisa ngasih gambaran peluang.
3. Analisis Kompetisi: Ramai Tapi Banyak Peluang, atau Sepi Tapi Susah Jualan?

- Niche “Ramai” (Broad): Contoh: Fashion, Skincare, Gadget. Pro: Pasar gede banget, banyak banget produk yang bisa dipromosiin. Kontra: Banyak banget kompetitor, kamu harus usaha ekstra biar menonjol.
- Niche “Spesifik” (Niche Down): Contoh: Fashion Muslimah Remaja, Skincare untuk Kulit Sensitif Berjerawat, Gadget Second Berkualitas. Pro: Kompetisi mungkin lebih sedikit, audience lebih jelas, kamu jadi ahli spesifik. Kontra: Pasar lebih kecil, pilihan produk mungkin lebih terbatas.
Saran buat Pemula:
Niche Down sering lebih efektif! Daripada “Fashion“, coba fokus ke “Tas Wanita Kulit Sintetis” atau “Sepatu Sneakers Pria Kekinian“. Daripada “Elektronik“, coba “Power Bank Fast Charging” atau “Earphone Wireless Murah“.
Lebih gampang dikuasai dan menarget audiens spesifik. Ini kunci penting dalam menentukan niche Shopee Affiliate yang efektif.
4. Cek Potensi Komisi & Ketersediaan Produk
– Komisi Berbeda-beda:
Nggak semua produk kasih komisi persentase yang sama. Biasanya, produk elektronik, gadget, atau branded punya nilai komisi lebih menarik (baik persentase maupun nominal per produk) dibanding, misalnya produk fashion murah meriah atau snack.
Cek program Shopee Affiliate (di dashboard-mu) untuk liat rate komisi berbagai kategori (meski seringkali rate spesifik per produk baru keliatan pas kamu ambil link-nya).
– Banyaknya Varian & Stok:
Pilih niche di mana produknya punya banyak varian (warna, ukuran, tipe) dan stoknya stabil. Repot kan kalau kamu promosiin barang yang langka atau sering kosong?
– Rating & Review Produk:
Prioritaskan promosi produk yang ratingnya bagus (bintang 4 ke atas) dan review positifnya banyak. Ini meningkatkan kepercayaan audiens dan potensi konversi klik jadi beli.
5. Match-in: Cocokin Sama Jenis Konten & Platformmu

Konten Apa yang Kamu Bisa Buat? Kamu jago nulis blog? Lebih suka bikin video review di YouTube? Atau aktif banget posting tips pendek di Instagram/Tiktok? Beberapa niche lebih cocok dengan format tertentu.
- Review Produk Detail: Cocok untuk YouTube, Blog (misal: Gadget, Skincare, Alat Rumah Tangga).
- Tips & Tricks Cepat: Cocok untuk Instagram Reels, TikTok (misal: Fashion Styling, Makeup Look, Life Hacks).
- Perbandingan Produk: Cocok untuk Blog, YouTube (misal: Bandingin beberapa blender, bedanya laptop A vs Laptop B).
- Pilih Niche yang “Visual” atau “Problem-Solution”: Niche yang mudah divisualkan (fashion, dekorasi) atau yang menjawab masalah spesifik (“solusi jerawat”, “router wifi”) biasanya lebih mudah dikontenkan dan menarik perhatian.
6. Mulai Kecil, Uji Coba, & Evaluasi!
Jangan takut buat start! Pilih satu niche utama berdasarkan poin-poin di atas. Menentukan niche Shopee Affiliate itu bukan keputusan mati. Kamu bisa:
- Buat Konten Percobaan: Coba bikin 5-10 konten (artikel, video, atau post) di niche pilihanmu.
- Monitor Kinerja: Cek di dashboard Shopee Affiliate: produk apa yang sering diklik? Yang akhirnya menghasilkan komisi? Engagement di kontenmu gimana (like, komen, share)?
- Jangan Malu Ganti Haluan (Kalau Perlu): Kalau setelah beberapa bulan sepi banget klik dan komisinya, jangan maksain. Evaluasi lagi. Mungkin niche-nya terlalu luas? Atau terlalu sempit? Atau cara promosinya kurang pas? Bisa nyoba sub-niche lain atau pivot sedikit.
Kesalahan Umum Pemula dalam Memilih Niche (Yang Bisa Bikin Komisi Nol Besar!)
- Terlalu Luas: “Saya mau promosiin semua barang di Shopee deh, biar banyak yang laku!” Hasilnya? Konten nggak fokus, audience bingung kamu ahli di mana, dan kamu kewalahan.
- Ikut Trend Doang, Nggak Suka: Promosiin gadget cuma karena lagi viral, padahal kamu nggak ngerti dan nggak suka. Konten jadi terasa dipaksain dan nggak autentik, audiens bisa nyium bau ketidak-tulusan.
- Nggak Riset Kompetisi & Pasar: Asal pilih niche karena suka, tapi ternyata pasarnya kecil banget atau produknya langka di Shopee. Akhirnya stuck.
- Nggak Mempertimbangkan Potensi Komisi: Fokus banget promosiin barang murah meriah yang komisinya cuma recehan, padahal effort buat bikin kontennya gede. Hitung-hitung ROI (Return on Investment) waktu dan tenagamu.
- Takut Memulai & Terlalu Lama Analisis: Kebanyakan mikir, nggak action. Padahal, belajar paling efektif itu sambil jalan!
FAQ (Yang Sering Ditanyakan)
1. Boleh nggak sih ganti niche nanti?
Boleh banget! Memang disarankan buat fokus dulu di satu niche, tapi kalau ternyata nggak cocok atau pengen ekspansi, kamu bisa pelan-pelan masukin niche baru atau ganti total. Yang penting komunikasi ke audiens kalau ada perubahan fokus.
2. Niche yang lagi viral itu bagus nggak?
Bisa bagus buat dapet traffic cepat, tapi seringkali umurnya pendek. Lebih sustainable pilih niche yang kamu suka dan kamu yakin bakal konsisten ada peminatnya (evergreen niche), seperti kesehatan, kecantikan, pendidikan, atau kebutuhan rumah tangga dasar. Kalau mau ngambil yang viral, jadikan sebagai konten tambahan, bukan niche utama.
3. Berapa lama biasanya mulai dapet komisi setelah tentuin niche?
Nggak ada patokan pasti. Tergantung seberapa giat kamu bikin konten, seberapa tepat niche dan promosinya, dan seberapa besar audiensmu. Bisa ada yang dapet dalam minggu pertama, bisa juga butuh beberapa bulan. Kuncinya: konsisten dan evaluasi!
4. Apa niche yang paling menghasilkan komisi tinggi?
Secara umum, produk dengan harga jual tinggi (HPL) biasanya memberikan nominal komisi yang lebih besar saat ada yang beli (walau persentase komisinya belum tentu paling tinggi). Contoh: Gadget (hp, laptop), Elektronik rumah tangga besar (TV, kulkas, AC), Perhiasan (emas), Produk branded (kosmetik high-end, tas branded). Tapi ingat, persaingan juga biasanya ketat.
Kesimpulan
Nah, gimana? Masih pusing? Menentukan niche Shopee Affiliate emang langkah krusial, tapi nggak perlu ribet amat kok.
Ingat prinsipnya:
Gabungin apa yang kamu suka dan kuasai, dengan apa yang banyak dicari orang di Shopee dan punya potensi komisi oke. Jangan lupa untuk niche down biar lebih fokus!
Yang paling penting? Action! Mulai aja dulu bikin konten di niche pilihanmu. Proses evaluasi dan penyesuaian itu wajar banget.
Saya yakin, kalau kamu konsisten dan pake strategi di atas, komisi pertamamu dari Shopee Affiliate nggak akan lama lagi nongol! Semangat mencoba dan selamat berburu cuan.