iQOO Neo 10 baru aja mendarat di Indonesia, dan ini game changer beneran. Bayangin: prosesor Snapdragon 8s Gen 4 (serius, bukan tipu-tipu!), baterai 7000 mAh, layar AMOLED 144 Hz, desain keren mirip flagship, tapi… harganya masih di kisaran 5 jutaan?
Waduh, jadi penasaran kan? Saya langsung hands-on nih buat ngulik apakah beneran dia worth it?
Unboxing: Dapet Apa Aja Sih?

Pas buka kotaknya, kesan pertama saya: “Wah, lengkap banget!” iQOO Neo 10 ini nggak pelit aksesori:
- Unit HP + pelindung layar pre-installed.
- Charger 120W FlashCharge.
- Kabel USB-C to C.
- Soft case transparan.
- SIM ejector + dokumen.
Nggak ada kejutan kurang, tapi juga nggak berlebihan. Praktis banget buat langsung unbox and play.
Desain: Flat Tapi Nggak “Kaku”, Bodi Ringan Baterai Gede

Pertama pegang, saya kaget: “Ini beneran baterainya 7000 mAh? Kok tipis dan ringan?” Tebalnya cuma 8.09 mm dan bobot 206 gram. Rahasianya? Teknologi Gen 3 Silicon BlueVolt Battery dari vivo. Jadi, kapasitas gede tanpa bikin HP jadi kayak bata.
Desainnya pakai Porthole Module mirip iQOO 13, tapi lebih futuristic ala film sci-fi. Frame-nya flat, tapi sudutnya melengkung halus biar nyaman di genggaman.
Bahannya polikarbonat, tapi kesannya premium. Warna Blaze Orange (yang saya pake) itu eye-catching banget, atau kalau mau lowkey pilih Onyx Black.
Yang bikin saya lega: ada rating IP65. Artinya anti debu dan tahan semprotan air (kehujanan aman!). Bahkan iQOO klaim udah tes 12 jam simulasi hujan.
Tapi inget, ini bukan HP tahan rendam ya. Plus, ada sertifikasi military-grade dan struktur anti-benturan buat kurangi risiko layar pecah. Jaga-jaga sih, tapi jangan sengaja dibanting juga dong!
Layar: AMOLED 144Hz yang “Ramah Mata” & Responsif

Layar 6.78 inci ini bikin saya betah scroll TikTok atau main game. Spesifikasinya bukan kaleng-kaleng:
- 1.5K AMOLED (2800 x 1260 piksel) – tajem banget!
- Refresh rate 144Hz (adaptive turun ke 60Hz kalau idle).
- Brightness sampai 1200 nit (jelas banget di bawah terik matahari).
- Sertifikasi “Eyecare” triple dari SGS: anti flicker, blue light rendah, & mudah dibaca di outdoor.
Waktu tes warna, mode Professional-nya akurat buat 100% sRGB (cocok buat edit foto), sedangkan mode Bright bikin warna lebih hidup tapi nggak norak.
Yang ngeselin dikit: refresh rate 144Hz cuma aktif di game atau aplikasi tertentu (e.g., 3DMark). Sehari-hari “cuma” 120Hz, tapi tetep lancar sih. Bezel-nya tipis banget, cuma bagian bawah agak lebih tebel dikit.
Kamera: 50MP + OIS Buat Harian, Tapi Wide-Angle Biasa Aja

iQOO Neo 10 fokus ke performa, tapi kamera utamanya cukup kompeten:
- Kamera utama 50MP Sony IMX882 + OIS + bukaan f/1.8.
- Hasil foto siang hari detail & dinamis, malam hari pakai Super Night Mode bersih (dibantu OIS).
- Fitur keren: Bokeh Flare Portrait, Live Photo, slow-mo 1080p/240fps.
- Selfie 32MP jernih, rekam video 4K60fps.
Tapi… kamera wide-anglenya cuma 8MP. Hasilnya pas-pasan buat dokumentasi, tapi detail berkurang. Cocok buat yang nggak sering pakai ultra-wide. Kelebihan lain? Ada IR Blaster buat remot AC/TV!
Performa & Gaming: Snapdragon 8s Gen 4 + Cooling System Gila!

Ini jantungnya iQOO Neo 10! Snapdragon 8s Gen 4 (4nm TSMC) itu prosesor flagship beneran:
- CPU: 1x Cortex-X4 + 5x Cortex-A720 + 2x Cortex-A520.
- GPU: Adreno 825.
- Ditambah Supercomputing Chip Q1 buat efisiensi daya.
Hasilnya? Ngebut! Aktivitas berat pake HP ini dilibas semua bos. Suhu terjaga berkat sistem pendingin monster:
- Vapor Chamber 7000 mm² (terbesar di seri iQOO!).
- Pyrolyptic Graphene Sheet + 9 sensor suhu.
- Total area pendingin 27.000 mm².
RAM-nya LPDDR5X 9600Mbps (opsi 8/12/16GB), storage UFS 4.1 (256/512GB). Ada fitur Extended RAM sampe +16GB (pakai memori internal). Sayangnya, nggak ada slot microSD.
Baca Juga: Review realme 14 5G – Kencang Pakai Snapdragon 6 Gen 4
Baterai & Charging: 7000mAh + 120W = Duet Sakti!
Ini salah satu selling point terbesar. Baterai 7000mAh-nya tahan 1.5-2 hari buat pemakaian normal (sosmed, YouTube, WA). Kalau heavy gaming, ya tetep sehari penuh.
Chargernya? 120W FlashCharge! Dalam tes saya, dari 5% ke 100% cuma 36 menit—sesuai klaim iQOO. Fitur keren lain:
- Bypass Charging: HP dipakai sambil ngecas tanpa panasin baterai.
- Reverse wired charging 10W: Buat isi powerbank atau TWS.
Software & Fitur Tambahan: Android 15 + Update Jangka Panjang

iQOO Neo 10 pakai Funtouch OS 15 berbasis Android 15. Yang saya apresiasi: janji update!
- 3 versi OS Android (sampai Android 18).
- 4 tahun security patch.
- “60-Month Smooth Experience”: Janji nggak lemot sampe 5 tahun!
Fitur AI-nya juga lengkap:
- Circle to Search (lingkari objek di layar buat googling).
- AI erase (hapus objek di foto), AI photo enhancer.
- Live Call Translation (terjemahin percakapan real-time!).
Plus, dual speaker-nya cukup bassy buat nonton film, NFC multifungsi, WiFi 7 (future-proof!), dan Bluetooth 5.4 dengan dukungan codec hi-res (LDAC, aptX HD).
Harganya? Beneran “Ngejutin” untuk Spesifikasi Segini
Nah, ini yang bikin iQOO Neo 10 jadi menarik: harga mulai ~Rp 5 jutaan (untuk varian 8/256GB). Varian tertinggi (16/512GB) sekitar Rp 7 jutaan. Kalau bandingin sama HP lain dengan Snapdragon 8s Gen 4 + baterai raksasa, harganya termasuk agresif. Apalagi desain & fiturnya nggak kalah flagship.
Kesimpulan
Jadi, iQOO Neo 10 ini kayak paket komplit buat kamu yang mau:
- Performa flagship (Snapdragon 8s Gen 4 beneran!).
- Baterai tahan banting + isi super cepat.
- Layar AMOLED high refresh rate.
- Update software jangka panjang.
- Harga nggak mahal banget.
Kekurangannya? Kamera wide-angle biasa-biasa aja dan nggak ada slot microSD.
Tapi secara keseluruhan, iQOO Neo 10 berhasil jadi “flagship killer” di kelas 5 jutaan. Dan ini salah satu opsi terbaik di 2025.