Kalau kalian mencari smartphone kelas menengah atas yang bisa diandalkan untuk segala kebutuhan, Samsung Galaxy A56 5G mungkin jawabannya. Ponsel ini resmi jadi penerus Galaxy A55 dengan segudang peningkatan, mulai dari performa, desain, hingga fitur AI.
Saya sendiri sudah mencobanya selama beberapa hari, dan di artikel ini saya akan bahas tuntas, apakah Galaxy A56 5G layak jadi pilihan buat kalian yang pengen upgrade HP?
Desain: Elegan dan Lebih Ringkas

Pertama kali memegang Galaxy A56 5G, yang langsung saya perhatikan adalah desain “Key Island” di bagian frame. Area sekitar tombol power dan volume memang sedikit menonjol, tapi justru memberi grip yang nyaman saat digunakan.
Frame metal-nya terasa premium, sementara bodi belakang pakai Gorilla Glass Victus+ yang anti-gores. Opsi warnanya pun menarik, seperti Awesome Olive yang saya pakai, warna hijau zaitun yang aesthetic banget buat feed Instagram.
Dibanding pendahulunya, Galaxy A56 lebih tipis (7.4 mm) dan ringan (198 gram). Untuk ukuran layar 6.7”, bobot ini masih nyaman digenggam. Rating IP67 juga jadi nilai plus, meski jangan harap bisa dipakai snorkeling. Tapi setidaknya, kehujanan atau ketumpahan kopi masih aman!
Layar: Super AMOLED yang Bikin Betah Nonton
Layar 6.7” Super AMOLED di Galaxy A56 5G ini benar-benar memanjakan mata. Resolusi Full HD+ dengan refresh rate 120 Hz bikin scrolling sosial media atau main game terasa smooth.
Kecerahan hingga 1200 nit-nya juga terbukti: saat dipakai di bawah terik matahari, layar tetap jelas tanpa perlu squinting.
Saya suka fitur mode warna yang bisa disesuaikan. Mode Natural cocok buat yang suka warna akurat, sementara mode Vivid bisa dipakai kalau ingin layar terlihat lebih “ngejreng”.
Untuk ukuran bezel, memang belum super tipis, tapi earpiece-nya yang berfungsi sebagai speaker kedua bikin pengalaman nonton lebih imersif.
Kamera: Turun Tapi Tidak Ngenes

Di bagian kamera, Samsung Galaxy A56 5G sedikit mengecewakan. Kamera selfie turun dari 32 MP di A55 jadi 12 MP. Hasilnya, detail wajah kurang tajam, terutama dalam kondisi minim cahaya.
Tapi untuk video, masih bisa rekam 4K30, meski sayangnya tidak ada opsi 60 fps seperti di seri sebelumnya.
Tapi jangan sedih dulu! Kamera utamanya justru ngeri. Sensor 50 MP dengan OIS dan aperture f/1.8 mampu menghasilkan foto tajam, bahkan di malam hari. Mode Night-nya bekerja cepat, dan hasilnya minim noise.
Kamera ultra-wide 12 MP juga oke untuk landscape, meski agak soft di sudut. Bonusnya, ada lensa macro 5 MP yang gak sekedar pajangan—cocok buat kalian yang hobi foto detail kecil seperti ranting atau tekstur kulit.
SoC: Exynos 1580

Exynos 1580 dengan fabrikasi 4 nm jadi otak Galaxy A56 5G. Performanya ngacir untuk sehari-hari: multitasking 10 aplikasi? Lancar.
Main game berat? Medium settings 60 fps masih stabil. GPU Xclipse 540 juga cukup untuk gaming casual.
RAM & Storage: Bisa Diandalkan, Tapi Ada Catatan Kecil
Samsung Galaxy A56 5G menghadirkan opsi RAM dan storage yang cukup fleksibel untuk kebutuhan harian. Ada tiga varian:
- 8 GB RAM + 128 GB storage
- 8 GB RAM + 256 GB storage
- 12 GB RAM + 256 GB storage
RAM-nya pakai tipe LPDDR5 yang lebih hemat daya dan kencang ketimbang generasi sebelumnya. Buat sehari-hari, sebenarnya 8 GB RAM sudah cukup untuk multitasking 5-10 aplikasi sekaligus. Tapi kalau sering buka aplikasi berat seperti video editing, pilih varian 12 GB biar lebih lega.
Storage-nya pakai UFS 3.1, jadi kecepatan baca/tulis data ngebut! Install aplikasi 2 GB? Cuma hitungan detik. Transfer file besar ke laptop pun gak ngeselin.
Sayangnya, tidak ada slot microSD di sini. Jadi, pastikan kalian pilih kapasitas storage yang sesuai dengan kebutuhan.
Nah, buat yang khawatir RAM kurang, fitur RAM Plus bisa nambah virtual RAM sampai +8 GB dengan memanfaatkan storage internal. Tapi ingat, ini bukan pengganti RAM fisik ya. Performanya gak seajaib itu, tapi lumayan membantu kalau lagi kewalahan buka banyak aplikasi.
Baterai

Baterai 5000 mAh-nya tahan seharian dengan penggunaan standar. Yang bikin senang, akhirnya Samsung naikkan kecepatan charging jadi 45W! Isi daya dari 0-50% cuma butuh 30 menit.
Sayangnya, charger tidak disertakan dalam paket—siap-siap beli terpisah ya.
One UI 7 dan AI: Banyak Fitur Baru yang Fun
Samsung Galaxy A56 5G langsung pakai One UI 7 berbasis Android 15. Yang paling saya suka adalah update jaminan 6 tahun, dijamin gak ketinggalan OS terbaru sampai 2031.
Fitur AI-nya juga makin kaya:
- Circle to Search: Lingkari objek di layar langsung cari di Google.
- Best Face: AI pilih ekspresi terbaik dari beberapa foto.
- Auto Trim: Potong video jadi highlight otomatis.
Ada juga fitur Now Bar di lock screen untuk kontrol musik, timer, atau navigasi tanpa buka ponsel. Buat penggemar produktivitas, Modes & Routines dan Secure Folder tetap jadi andalan.
Speaker dan Keamanan: Dual Speaker, Fingerprint Cepat
Dual speaker di Galaxy A56 5G menghasilkan suara yang jernih dan cukup bass untuk ukuran smartphone. Volume maksimalnya gak pecah, cocok buat nonton video atau meeting online.
Untuk keamanan, fingerprint scanner di layar responsif—hanya 0.8 detik untuk unlock. Face unlock juga akurat, meski kurang efektif di ruangan gelap. Fitur Knox Vault dan Auto Blocker jadi tameng ekstra buat proteksi data.
Baca Juga: Review Samsung Galaxy A06 5G – HP 5G Paling Murah dari Samsung?
Harga Samsung Galaxy A56 5G
Samsung Galaxy A56 5G dibanderol mulai Rp 6,199,000 (8/128 GB). Untuk spesifikasi yang ditawarkan, harganya sedikit tinggi dibanding kompetitor. Tapi kalau kalian prioritaskan update software jangka panjang, desain premium, dan kamera serbaguna, ponsel ini masih cukup worth it.
Kesimpulan
Samsung Galaxy A56 5G berhasil jadi all-rounder yang solid. Performa kencang, layar memukau, dan kamera utama yang nendang jadi poin plus.
Meski kamera selfie dan harga agak bikin krik-krik, secara keseluruhan, ponsel ini layak jadi andalan sehari-hari. Buat kalian yang ingin upgrade dari seri A sebelumnya atau mencari ponsel mid-range dengan garansi update panjang, Galaxy A56 5G patut dipertimbangkan.