Serabi Tekno

Serba-serbi Teknologi

Review Synology BeeStation: Bikin Cloud Storage Pribadi Makin Mudah

Review Synology BeeStation

Pernah kepikiran punya cloud storage pribadi di rumah seperti Google Drive, tapi datanya sepenuhnya di bawah kendali kalian? Nah, Synology BeeStation ini jawabannya.

Alat ini hadir dengan klaim setup super mudah, harga terjangkau, dan kapasitas 4 TB yang siap menampung semua file penting kalian.

Sebagai produk dari Synology (perusahaan yang sudah jagoan di dunia NAS), BeeStation dihadirkan untuk pengguna rumahan yang ingin beralih dari layanan cloud publik ke penyimpanan pribadi yang lebih aman.

Apakah BeeStation worth it? Mari kita ulik bareng

Apa Itu Synology BeeStation?

Apa Itu Synology BeeStation?

Synology BeeStation adalah perangkat all-in-one yang memungkinkan kalian membuat cloud storage pribadi di rumah. Bayangkan punya Google Drive versi “milik sendiri”, di mana data tersimpan di hard drive fisik yang bisa kalian pegang.

Bedanya dengan NAS biasa, BeeStation ini didesain untuk pengguna awam. Proses setup-nya simpel dan tidak butuh skill setting jaringan yang telalu rumit. Selain itu UI aplikasinya mudah dipahami, dan harganya relatif lebih murah dibanding NAS high-end.

Buat kalian yang belum familiar dengan NAS (Network Attached Storage), BeeStation ini seperti versi gampang nya. Synology sengaja menghilangkan fitur-fitur rumit agar pengguna fokus ke fungsi utamanya: backup data, sharing file, dan akses file dari mana saja.

Unboxing: Apa Saja yang Ada di Dalam Kotak?

Saya langsung buka paket BeeStation, dan isinya cukup standar:

  • Unit BeeStation (ukuran sedang, sekitar 14 cm x 19 cm).
  • Kabel power.
  • Kabel LAN (Cat5e).
  • Buku panduan singkat (Quick Start Guide).
Unboxing BeeStation

Tidak ada bells and whistles seperti adaptor tambahan atau screws untuk pemasangan. Tapi ya, ini memang bukan perangkat yang butuh instalasi ribet.

Desain: Minimalis dan Fungsional

Desain Synology BeeStation

Desain Synology BeeStation terlihat sederhana, mirip router Wi-Fi atau speaker Bluetooth kecil. Berikut detailnya:

  • Sisi Depan: LED indikator untuk status koneksi dan aktivitas.
  • Sisi Atas & Bawah: Ventilasi udara untuk pendinginan.
  • Sisi Belakang: Port USB 3.2 Gen 1 Type-A, USB-C, port Ethernet Gigabit, dan colokan power.
  • Bobot: Sekitar 823 gram—cukup ringan untuk dipindahkan.
Desain belakang

Dari segi estetika, BeeStation cocok ditaruh di meja atau rak tanpa terlihat mengganggu. Warna hitam matte-nya juga memberi kesan elegan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kabel LAN Terbaik untuk Rumah, Kantor & Outdoor

Spesifikasi Synology BeeStation

Cloud storage pribadi BeeStation

Meski ditujukan untuk pengguna rumahan, spesifikasi BeeStation cukup mumpuni:

  • Penyimpanan: HDD 3.5” 4 TB (non-upgradeable).
  • Prosesor: Realtek RTD1619B (Quad Core ARM).
  • RAM: 1 GB DDR4.
  • Konektivitas: Port Ethernet Gigabit, USB-A/USB-C.

Dari sini jelas, BeeStation bukan untuk kebutuhan berat seperti video editing atau hosting server. Tapi untuk backup foto, dokumen, atau sharing file ke anggota keluarga, maka spesifikasi ini sudah lebih dari cukup.

Setup Awal: Cuman Butuh 10 Menit

Di sini, Synology benar-benar membuktikan klaim “kemudahan setup”. Saya mencoba menginstal BeeStation dari smartphone, dan ternyata segampang itu!

  1. Langkah 1: Hubungkan BeeStation ke router via kabel LAN dan nyalakan.
  2. Langkah 2: Download aplikasi BeeFiles di smartphone (iOS/Android).
  3. Langkah 3: Login pakai akun Synology atau Google.
  4. Langkah 4: Scan QR code di Quick Start Guide atau input serial number manual.
  5. Langkah 5: Ikuti panduan di aplikasi hingga selesai.

Total waktu yang saya butuhkan? Kurang dari 10 menit! Bahkan, saya sengaja meminta adik saya yang gaptek untuk mencoba setup-nya, dan dia berhasil setup tanpa bantuan.

Kalau pakai PC, prosesnya mirip. Unduh aplikasi BeeStation dari situs Synology, lalu ikuti instruksi. Tidak perlu konfigurasi jaringan manual atau port forwarding, semua otomatis!

Fitur Unggulan: Backup, Sharing, dan Remote Access

Fitur fitur

Setelah setup, apa saja yang bisa dilakukan dengan Synology BeeStation?

1. Backup Otomatis

Aplikasi BeeFiles bisa mem-backup foto/video dari smartphone ke BeeStation secara real-time. Kalian juga bisa backup folder tertentu di PC/laptop.

2. Sharing File dengan Mudah

Mau berbagi file besar ke teman? Generate link sharing langsung dari aplikasi, lalu kirim via WhatsApp atau email. Tidak perlu pakai Google Drive!

3. Akses dari Mana Saja

Asal BeeStation terhubung ke internet, kalian bisa buka file di dalamnya dari mana pun. Cukup login ke akun Synology kalian di aplikasi BeeFiles.

4. Integrasi dengan Layanan Cloud Lain

BeeStation juga bisa disambungkan ke Google Drive, Dropbox, atau OneDrive. Jadi kalian bisa manage semua file dari satu aplikasi.

Baca Juga: Komputasi Cloud – Pengertian, Cara Kerja, Manfaat dan Jenisnya

Kelebihan dan Kekurangan Synology BeeStation

Kelebihan:

  • Setup sangat mudah, cocok untuk pemula.
  • Kapasitas 4 TB cukup buat kebutuhan rumahan.
  • Harga lebih terjangkau daripada NAS biasa.
  • Aman karena data disimpan sendiri.

Kekurangan:

  • HDD tidak bisa di-upgrade atau diganti.
  • Tidak support aplikasi pihak ketiga (seperti di NAS Synology).
  • Tidak ada slot SSD untuk cache.

FAQ Seputar Synology BeeStation

1. Bisa ganti HDD 4 TB dengan kapasitas lebih besar?

Sayangnya tidak. HDD di BeeStation sudah terpasang permanen dan tidak didesain untuk di-upgrade.

2. Apa bedanya dengan NAS Synology lain?

NAS Synology (seperti DS220+) punya fitur lebih lengkap (docker, VPN server, dll), tapi setup-nya lebih rumit. BeeStation fokus ke kemudahan.

3. Bagaimana akses file dari luar rumah?

Pastikan BeeStation terhubung ke internet. Selanjutnya, pakai aplikasi BeeFiles dan login dengan akun Synology kalian.

4. Apakah data di BeeStation aman dari peretas?

Synology menjamin keamanan dengan enkripsi data dan sistem autentikasi dua langkah. Tapi, pastikan kalian pakai password kuat!

5. Bisa pakai BeeStation tanpa kabel LAN?

Tidak. BeeStation wajib terhubung ke router via kabel Ethernet.

Kesimpulan

Di Indonesia, Synology BeeStation dipatok sekitar Rp 5 jutaan. Jika dibandingkan layanan cloud 4 TB (misal: Google One yang ~Rp 300 ribuan/bulan), BeeStation lebih hemat dalam jangka panjang.

Synology BeeStation ini layak jadi pilihan kalian yang ingin migrasi dari cloud publik ke penyimpanan pribadi tanpa ribet. Meski fiturnya terbatas, kemudahan penggunaan dan keamanan data jadi nilai tambahnya.

Tapi kalau butuh fleksibilitas lebih (seperti upgrade storage), mungkin NAS biasa lebih cocok. Semoga bermanfaat.